Add me in Fb : Maulvi Muhammad Adib. In Twitter @ulvijo - Semoga Info yang Saya Berikan Bisa Bermanfaat

Menjadi Kaya di Ramadhan

kaya disini bukan berarti kekayaan duniawi tetapi kekayaan untuk di akhirat (pahala)



1. Tilawah (membaca) al-Quran.
Dalam kondisi normal (bulan biasa), pahala membaca al-Quran itu seperti hadits berikut:
Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah (Alquran ), ia akan mendapatkan satu kebaikan yang nilainya sama dengan 10 kali ganjaran (pahala). Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi).
Jadi tiap satu huruf yang kita baca memiliki 10 pahala. Dalam kalimat basmalah saja ada 19 huruf, berarti membaca basmalah ketika membaca al-Quran sama dengan 190 pahala. Bayangkan kalau kita membaca satu ayat, satu halaman, satu lembar, satu juz, atau satu al-quran (30 juz). Sungguh tidak terbayang betapa banyaknya pahala yang kita dapatkan. Itu pun baru di luar ramadhan, lalu bagaimana dengan membacanya di dalam bulan Ramadhan??? Pokoknya dijamin kaya deh


2. Shalat Sunnah
Dalam sehari ada berapa shalat sunnah yang bisa kita lakukan? Sunnah rawatib muakkaddah ada 5 kali (sebelum subuh, sebelum dan sesudah zuhur, sesudah magrib dan sesudah isya), lalu shalat dhuha, shalat tahyatul masjid bisa kita lakukan hingga 5 kali (setiap shalat berjamaah di masjid/mushala), shalat tarawih dan atau tahajud, shalat witir, bahkan shalat sunnah wudhu bisa kita lakukan setiap selesai wudhu. Masing-masing shalat sunnah itu bernilai sama dengan shalat wajib di luar Ramadhan. Subhaanallah, dijamin kaya deh.. Tidak pakai diundi lagi

3. Shalat Wajib Berjamaah
Sebagian ulama mengatakan hukum shalat berjamaah itu wajib dan sebagian yang lainnya mengatakan sunnah muakadah. Dua-duanya punya alasan yang kuat. Allah akan menilai pahala shalat berjamaah kita sesuai dengan paham mana yang kita anut selama ini. Jika selama ini kita menganut paham shalat berjamaah itu wajib maka pahalanya akan dilipatgandakan menjadi 70 pahala wajib (di luar ramadhan), dan jika selama ini kita menganut paham shalat berjamaah itu sunnah, maka pahala kita tentu juga lebih kecil yaitu sama dengan pahala 1 amalan wajib (di luar ramadhan). Dalam sehari ada 5 kali shalat berjamaah, subhaanallah. Pasti kaya deh

4. Sedekah
Allah berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS.Al-Baqarah:261)
Satu nominal sedekah bernilai 700 kali lipat. Masya Allah.. Itu di luar ramadhan, lalu bagaimana kalau di dalam bulan Ramadhan ..?? (sambil geleng-geleng kepala karena takjub) Hanya Allah yang tahu. Dijamin bakal jadi milyalder deh.

5. Berbagai zikir dan istighfar
Di antara banyak zikir, ada baiknya juga kita memilih zikir-zikir yang akan membuat pundi pahala kita penuh dalam sekejap. Di antaranya:

1. Kalimat tahlil:
“Barang siapa membaca ketika pagi Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumiytu wahuwa ala kulli syai’in qadir [tidak ada Tuhan selain Allah Dia Esa tidak ada sekgutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya puji-pujian. Dia menghidupkan dan mematikan dan dan berkuasa atas segala sesuatu] sepuluh kali, maka Allah mencatat untuknya, SETIAP SATU KALI MEMBACANYA, sepuluh kebaikan, Allah menghapuskan darinya sepuluh keburukan, Allah mengangkatnya dengan bacaan itu sepuluh derajat. Kalimat itu baginya seperti (memerdekakan) sepuluh hamba sahaya dan ia merupakan senjata baginya dari dini hari sampai akhir menjelang sore. Lalu jika dia membaca ketika sore, maka seperti itu juga keadannya.”(HR Ahmad)

2. Aneka kalimat tasbih:
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dua kalimat yg ringan di lidah namun pahalanya berat di timbangan dan disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih adalah: Subhaanallaah wabi-hamdih subhaanallaahil ‘azhiim.”
Dari Ummul mu’minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu ‘anha bahwasanya Nabi s.a.w. keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bershalat Subuh. Waktu itu Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau s.a.w. kembali setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk. Kemudian beliau s.a.w. bersabda: “Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan.” Juwairiyah menjawab: “Ya.” Nabi s.a.w. lalu bersabda: “Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada yang engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu ialah: “Subhanallah wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridba nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimatibi -Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya, sebanyak hitungan makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan ZatNya, seberat timbangan ‘arasyNya dan sepanjang beberapa kalimatNya.” (Riwayat Muslim)

No comments:

Post a Comment